merubah cara berpikir

berasal dari sebuah pertanyaan dosen yang menjebak yaitu ‘nasi terbuat dari apa’?yang saya pikir jawaban nya pasti beras dan pasti anda semua juga berpikir seperti itu.Tetapi jawaban beras ternyata jawaban yang salah karena kurang lengkap.jawaban yang tepat adalah beras terbuat dari beras,air,dan panas.Dari pertanyaan yang sesederhana itu menjadi bahasan yang menarik untuk di bahas.Pertanyaan beras terbuat dari apa, adalah pertanyaan sederhana yang diberikan untuk melihat cara berpikir kita.Bagaimana kita memandang dan melihat suatu permasalahan,apakah kita akan berpikir singkat atau panjang kedepan nya.Dari pertanyaan tersebut bisa juga dilihat apakah kita sudah dewasa atau masih berpikir kekanak-kanakan.

Dalam kehidupan sehari-hari terkadang kita ingin menyelesaikan masalah serba instan atau malah kita takut dan mulai lari dari permasalahan yang ada.Sebenernya hal ini sangat merugikan kita,karena di samping akan timbul permasalahan baru,pengalaman kita dalam menghadapi suatu masalah tidak akan bekembang.Jujur,saya juga sering lari dan berpikir instan dalam menyikapi suatu masalah.padahal pengalaman itu sangat mahal harganya dan tidak bisa di beli dengan apapun.

Dalam kehidupan keseharian,pasti anda banyak bertemu orang yang berbeda beda.Dari perbedaan umur suku,agama, dan lain lain.Dan dari sekian banyak orang yang kita temui pasti kita sering menemukan perbedaan pendapat,karena setiap orang pasti memiliki cara berpikir dan cara pandang yang berbeda beda.dan terkadang kita akan sulit menyatukannya bahkan dengan anggota keluarga.

Saya ingin share pengalaman saya tentang cara berpikir.Yang pertama : dulu saya sering sekali absen  sekolah ato cabut waktu kelas 2 SMA hanya untuk menghindari pelajaran matematika karena sering di cela guru karena tidak pernah bisa mengerjakan soal dan jarang sekali mengerjakan PR.Harusnya saya makin rajin belajar dan rajin masuk, Tetapi saya malah makin jarang masuk dengan maksud menghindari pelajaran ini dan yang terjadi akhirnya timbul penyesalan karena saya naik kelas bersyarat karena nilai matematika di bawah SKBM.Dan kelas 3 SMA saya mulai belajar untuk tidak lari dari masalah.Saya mulai belajar giat dan mengikuti bimbel agar bisa lulus Ujian Akhir Nasional karena alesan takut nggak lulus,Karena kalo nggak lulus pasti malu karena kebetulan orang tua saya mengajar di tempat saya bersekolah.Seperti pertanyaan nasi terbuat dari apa?Saya menjawab beras dan tidak berpikir panjang yang akhirnya saya sering lari dari masalah dan timbul penyesalan pada akhir karena tidak memikiran masalah yang akan timbul tambah banyak jika saya lari dari masalah.pengalaman memang sangat mahal harganya.jika saya tidak kena batunya dari perbuatan yang saya buat pasti saya tidak akan belajar dari kesalahan dan mulai memperbaikinya.

Menurut saya sebenarny jatuh itu perlu, Karena dari jatuh itu kita pasti akan mencoba untuk bangkit.(asal tidak jatuh 2 kali di permasalahan yang sama,karena hanya keledailah yang jatuh di lubang yang sama.

Saya juga memiliki cerita humor yang mengisahkan cara berpikir.beginilah ceritanya Seorang Guru SD kelas 2 sedang menerangkan soal Matematika, kemudian guru itu menunjuk salah satu muridnya untuk menjawab pertanyaan.

“Amin… coba jawab pertanyaan ibu, kalo ada 5 ekor burung di pagar kemudian seorang pemburu menembak mati salah satu dari burung tersebut, sekarang berapa sisa burung yang ada di pagar?”, tanya Bu Guru.
“Abis dong bu…”, jawab Amin dengan yakin.
“Salah Min.. coba kamu pikir lagi jawabannya”, bantah Bu Guru.
“Iya bu.. jawabannya abis..!”, Amin mencoba mempertahankan pendapatnya.

“Ya sudah, tolong kamu jelasin kenapa jawaban kamu begitu..!”
“Begini bu.. khan ada 5 ekor burung.. di tembak satu.. terus darahnya kemana-mana khan bu.. trus temen-temennya jadi panik dan pada ngabur.. jadi burung yang tinggal di pagar itu nggak ada lagi.”, jawab Amin.

“Sebenarnya jawaban itu bukan yang ibu minta, jawaban yang benar adalah 4, tapi Ibu suka cara kamu berpikir..”, kata Bu Guru.
“Bu guru boleh tanya ga?”, teriak Amin.
“Silahkan Amin.. mau tanya apa?”, jawab Bu Guru.

“Ada 3 Cewek lagi makan ice cream. Cewek Pertama makan dengan cara jilatin ice creamnya, Cewek Kedua makan dengan cara menggigit ice creamnya, trus Cewek Ketiga makan dengan cara ngemutin tuh ice cream. Pertanyaannya, yang mana diantara 3 Cewek tersebut yang sudah menikah?”, tanya Amin.

Ibu guru kaget sejenak tetapi karena tidak mau mengecewakan muridnya, ibu guru menjawab, “Yang sudah menikah adalah Cewek yang ngemut ice creamnya..”.
“Salah bu.. yang sudah menikah adalah cewek yang pakai cincin kawin. Tapi tidak apa-apa.. saya suka cara ibu berpikir..”

Nah dari cerita humor di atas tanggapan saya kadang pemikiran orang dewasa juga bisa salah, jika mereka kurang mencermati suatu permasalahan, maka orang tua juga bisa salah.Walaupun ada pepatah bilang orang tua sudah berpengalaman karena sudah banyak sekali makan asam dan asin garam.Terkadang pemikiran serorang anak kecil yang masih polos ada benarnya walaupun sering sekali diremehkan oleh orang tua.padahal pemikiran seorang anak kecil tidak selamanya selalu salah.Pernah kan anda mengalami kejadian seperti ini?kalau boleh jujur saya sering mendapat perlakuan dari orang yang lebih tua seperti contoh bacaan di atas,tetapi saya juga sering meremehkan orang lain.cara berpikir inilah yang seharusnya di ubah.karena tidak selamanya kita berkata atau berprilaku benar..

Seiring bertambahnya umur kedewasaan dalam pikiran dan menghadapi masalah sangatlah berguna bagi kita.karena berpikir dewasa sangatlah penting bagi kita dalam menghadapi segala masalah dalam kehidupan ini.aMungkin benar kata orang dewasa kalau dewasa itu adalah pilihan .Usia bertamabah bukan berarti kedewasaan ikut bertambah juga seorang yang jauh lebih mud dari pada saya bisa berpikir lebih dewasa dari pada saya seperti contoh anak sd di atas.Saya juga sering berpikir..ternyata di usia saya yang sudah hamper menginjak kepala dua ini,masih blum bisa berpikir secara jernih, belum mampu bertindak dan berpikir secara bijaksana dan sering bersifat masih seperti kanak kanak .

Menurut anda berpikir dewasa itu seperti apa?kalo menurut saya dewasa itu adalah bisa memilah milah dan menimbang baik buruknya suatu tindakan dan mampu bertanggung jawab atas semua yang kita perbuat dan kita ucapankan dan juga bisa berpikir jauh kedepan dan kedewasaan tidak bisa dilihat dari umur tapi dilihat dari aspek aspek di atas.

Disamping itu kita juga harus mulai belajar berpikir positif dan harus mulai berhenti berpikir negatif

Kenapa harus berhenti? Sadar atau tidak cara berpikir negatif sudah menjadi bagian dari kebiasaan hidup kita. Manakala ada hal-hal yang berjalan tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan maka dengan mudahnya kita men”judge” ini dan itu. Kita tidak langsung berpikir positif manakala hal itu terjadi dan kemudian mulai depresi.

Berpikir negatif tidak akan membawa kita ke arah perbaikan, justru membuat perasaan tambah buruk (sudah gagal ditambah dengan negatif thinking, double kan??). Dan kemudian akan berakibat kepada performa kita yang mengecewakan. Apabila diteruskan akan menjadi lingkaran yang tidak berujung.

Jessica Padykula menyarankan sembilan cara/teknik untuk mencegah dan mengatasi pikiran negatif, sebagai berikut:

1. Hidup di saat ini.
Memikirkan masa lalu atau masa depan adalah hal yang sering membuat kita cemas. Jarang sekali kita panik karena kejadian masa sekarang. Jika Anda menemukan pikiran anda terkukung dalam apa yang telah terjadi atau apa yang belum terjadi, ingatlah bahwa hanya masa kini yang dapat kita kontrol.

2. Katakan hal positif pada diri sendiri
Katakan pada diri Anda bahwa Anda kuat, Anda mampu. Ucapkan hal tersebut terus-menerus, kapanpun. Terutama, mulailah hari dengan mengatakan hal positif tentang diri sendiri dan hari itu, tidak peduli jika hari itu Anda harus mengambil keputusan sulit ataupun Anda tidak mempercayai apa yang telah Anda katakan pada diri sendiri.

3. Percaya pada kekuatan pikiran positif
Jika Anda berpikir positif, hal-hal positif akan datang dan kesulitan-kesulitan akan terasa lebih ringan. Sebaliknya, jika Anda berpikiran negatif, hal-hal negatif akan menimpa Anda. Hal ini adalah hukum universal, seperti layaknya hukum gravitasi atau pertukaran energi. Tidak akan mudah untuk mengubah pola pikir Anda, namun usahanya sebanding dengan hasil yang bisa Anda petik.

4. Jangan berdiam diri.
Telusuri apa yang membuat Anda berpikiran negatif, perbaiki, dan kembali maju. Jika hal tersebut tidak bisa diperbaiki lagi, berhenti mengeluh dan menyesal karena hal itu hanya akan menghabiskan waktu dan energi Anda, juga membuat Anda merasa tambah buruk. Terimalah apa yang telah terjadi, petik hikmah/pelajaran dari hal tersebut, dan kembali maju.

5. Fokus pada hal-hal positif.
Ketika kita sedang sedang berpikiran negatif, seringkali kita lupa akan apa yang kita miliki dan lebih berfokus pada apa yang tidak kita miliki. Buatlah sebuah jurnal rasa syukur. Tidak masalah waktunya, tiap hari tulislah lima enam hal positif yang terjadi pada hari tersebut. Hal positif itu bisa berupa hal-hal besar ataupun sekadar hal-hal kecil seperti ‘hari ini cerah’ atau ‘makan sore hari ini menakjubkan’. Selama Anda tetap konsisten melakukan kegiatan ini, hal ini mampu mengubah pemikiran negatif Anda menjadi suatu pemikiran positif. Dan ketika Anda mulai merasa berpikiran negatif, baca kembali jurnal tersebut.

6. Bergeraklah
Berolahraga melepaskan endorphin yang mampu membuat perasaaan Anda menjadi lebih baik. Apakah itu sekadar berjalan mengelelingi blok ataupun berlari sepuluh kilometer, aktifitas fisik akan membuat diri kita merasa lebih baik. Ketika Anda merasa down, aktifitas olahraga lima belas menit dapat membuat Anda merasa lebih baik.

7. Hadapi rasa takutmu
Perasaan negatif muncul dari rasa takut, makin takut Anda akan hidup, makin banyak pikiran negatif dalam diri Anda. Jika Anda takut akan sesuatu, lakukan sesuatu itu. Rasa takut adalah bagian dari hidup namun kita memiliki pilihan untuk tidak membiarkan rasa takut menghentikan kita.

8. Coba hal-hal baru
Mencoba hal-hal baru juga dapat meningkatkan rasa percaya diri. Dengan mengatakan “Ya” pada kehidupan Anda membuka lebih banyak kesempatan untuk bertumbuh. Jauhi pikiran “Ya, tapi..”. Pengalaman baru, kecil atau besar, membuat hidup terasa lebih menyenangkan dan berguna.

9. Ubah cara pandang
Ketika sesuatu tidak berjalan dengan baik, cari cara untuk melihat hal tersebut dari sudut pandang yang lebih positif. Dalam setiap tantangan terdapat keuntungan, dalam setiap keuntungan terdapat tantangan.

Nah jadi pertanyaan nasi terbuat dari apa adalah hanya sebuah pertanyaan klise yang jawaban dari diri anda yang akan menilai cara berpikir anda.jika anda hanya benjawab beras berarti anda masih berpikir sempit,belum dewasa,dan blum bisa berpikir positif ke depan.tetapi jika anda menjawab nasi dibuat dari beras panas dan air maka anda sudah bisa berpikir panjang bijaksana,yang hanya berawal dari pertanyaan yang begitu sederhana.

Cerita anak sd dikutip dari www. gugling.com

Sedangkan saran dari jesica padykula dikutip dari www.dunia baca.com

Pos ini dipublikasikan di Uncategorized. Tandai permalink.

2 Balasan ke merubah cara berpikir

  1. abiel waroka berkata:

    gua suka bgt sama blog/artikel ini (y)
    dan yg pasti gua dpt motivasi dari blog/artikel ini .
    thank’s

Tinggalkan komentar